Hari ke 4 Ramadhan (Ahad, 26 Maret 2023, pengajian kali ini membahas tentang sebuah jawaban bagi seseorang yang ingin menjadi orang bijak dengan teks :
من أراد أن يكون حكيما فليكن علما
Artinya : barang siapa ingin menjadi orang bijak maka dia harus memiliki ilmu.
Kemudian Kiai Zuhri menjelaskan bahwa tidak cukup seseorang hanya memilki ilmu tanpa dibarengi dengan hikmah, karena banyak orang yang berwawasan keilmuan yang luas, tidak menjadikannya seorang yang bijak, bahkan sebaliknya dia menjadi orang yang semakin jatuh dalam kesesatan.
Apa bedanya ilmu agama dan IPTEK?
Ilmu itu banyak macamnya, ada ilmu agama, IPTEK, ekonomi, teknik, fisika, biologi dan lainnya. Pertanyaannya, apa bedanya ilmu agama dan IPTEK?.
Tentu keduanya berbeda. Ilmu agama adalah ilmu yang Allah Swt turunkan melalui malaikat Jibril As. kepada rasul-nya, Nabi Muhammad ﷺ untuk mengajarkan agama kepada umat manusia. Ilmu agama adalah ilmu yang memberikan bimbingan menjalani kehidupan di dunia, untuk menuju kehidupan bahagia diakhirat.
Adapun mempelajari ilmu ini tidak cukup dengan membaca, bernalar sendiri tanpa berguru kepada para ulama yang sanad keilmuannya nyambung kepada Rasulullah ﷺ, sedang untuk IPTEK, kita cukup membaca, memperbanyak pengalaman tanpa harus berguru, sekalipun ada juga orang yang mempelajarinya dengan berguru.
Do’a Pengingat Ilmu Yang Telah Dipelajari
Waktu ini terus berjalan. Setiap hari selalu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap keadaan, baik itu ketika dalam pengajian, saat membacaa atau saat mengalami suatu kejadian. Ada kata-kata bahwa, guru terbaik adalah pengalaman. Dengan membaca kita telah mengelilingi dunia, bacalah dengan membaca kamu akan tahu segalanya. Semua kata-kata ini memang benar. Pertanyaannya adalah apakah ada cara untuk mengingat pelajaran yang telah kita peroleh tersebut?
Ternyata memang ada. Terdapat sebuah do’a yang bisa membatu kita memunculkan kembali ilmu yang telah kita peroleh, ketika diri kita sedang membutuhkannya.
Khusus ketika selesai belajar, ada cara untuk mengembalikan ingatan kita akan ilmu yang telah kita peroleh setelah mempelajarinya. Begini do’anya:
اللهم إِنِّي اَتَودَعْتُكَ مَا قَرَأْتُهُ فاردده عِنْدَ حَاجَتِي إلَيه
artinya, “Ya Allah sesungguhnya saya memohon kepada-Mu kepada sesuatu yang telah saya baca, Engkau hendaki saya kepada ilmu saya, ketika saya membutuhkannya.”
Karena segala sesuatu tanpa kehendak dari Allah Yang Maha Kuasa tidak akan terjadi, maka dari itu sudah sepantasnya kita berdo’a untuk menetapkan ilmu yang telah kita pelajari dalam hati kita dan mengeluarkannya ketika kita butuhkan.
*Penulis : Moh. Kamaruddin Khaliq (Mahasantri Semester 2 Ma’had Aly Nurul Jadid)