Secara umum, orang mempunyai beragam tujuan dalam menjalani kehidupan di dunia. Ada orang yang hidupnya hanya digunakan mengejar karier, ada pula yang hanya berfoya-foya, menghabiskan hasil jerih payahnya dan ada pula orang yang taat dan rajin beribadah kepada Allah SWT.

Oleh karena orang yang beriman hendaknya selalu mengupayakan setiap langkah dan gerak geriknya bernilai ibadah. Mengingat, setiao amal perbuatan kelak akan dipertanggung jawabkan.

Allah SWT telah berfirman dalam kitab sucinya,  al-Qur’an .

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Artinnya: “Sesungguhnya pendengaran,  penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban ”

Mengenai ayat di atas Imam al-Walibi dari Imam Ibnu Abbas  menegaskan bahwa Allah akan menayakan terhadap apa yang tidak patut kamu lihat, pendengaran yang tidak patut kamu dengarkan melakukan terhadap apa yang telah Allah larang “

Di alam kubur manusia hanya bisa berpasrah diri dan tidak ada orang yang bisa membantu kecuali keimanannya pada Allah.

Imam as-Suyuti dalam kitab itmamud-dirayah membagi kehidupan manusia di alam kubur menjadi dua bagian:

Pertama, orang beriman, yakni orang orang yang taat kepada Allah SWT dan berperilaku baik. Orang yang demikian akan dapat menjalani kehidpuan di alam kubur dengan baik tanpa kendala serta dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh dua malaikat, mungkar dan nakir. Mengenai hal ini, baginda Nabi Muhammad SAW bersabda

 قال رسول الله صلىّ الله عليه وسلّم: فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ ومَا دِينُكَ,و مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُم ؟ فيقول المؤمن ربي الله, وديني الاسلام, و الرجل المبعوث رسول الله صلّى الله عليه وسلّم

Artinya: Rasulullah bersabda kelak di akhirat akan ada dua malaikat bertanya, siapa tuhanmu, apa agamamu, dan siapa orang arang laki laki yang di utus padamu? maka orang mu’min akan menjawabnya, Allah tuhanku, islam agamaku, dan laki-laki yang diutis adalah Rasulullah SAW.

Maksud dari hadist tersebut adalah orang beriman dapat menjawab pertanyaan yang di ajukan kedua malaikat penjaga kubur itu. Jika demikian, orang yang beriman akan masuk terhadap surganya Allah

Kedua, orang yang tidak beriman pada Allah SWT, orang ini tidak akan bisa menjawab pertanyaan malaikat yang di ajukaan padanya. Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud bersabda:

“orang yang tidak beriman kepada Allah SWT ketika ditanya oleh malaikat siapa tuhanmu, apa agamamu dan siapa orang yang diutus padamu?  Dengan spontan mereka menjawab, “saya tidak tahu wahai malaikat” bahkan riwayat lain menyatakan “ akan ada suara yang menentang, mereka bohong wahai malaikat, Allah SWT sudah terkenal di dunia, Nabi Muhammad pun begitu juga dan islam sudah menyebar luas.”

Bisa tidaknya menjawab pertanyaan kubur tidak bisa diukur dari cerdas dan pintarnya manusia di dunia. Sekalipun jawaban jawaban atas pertnyaan kubur dipersiapakan sedemikian rupa, dihafal hingga luar kepala saat dialam kubur nanti belum tentu menjawab pertanyaan sederhana dan mudah itu, keimanan dan ketakwaanlah yang menjadi kunci dari segalanya. Wallahu a’lam bisshowab.

 

*PenulisIzzul Faqih M.B. (Mahasantri Semester 4 Ma’had Aly Nurul Jadid)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?