Do’a merupakan permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Ada doa atau permohonan seorang hamba yang oleh Allah dikabulkan sesuai apa yang hamba tersebut minta, ada juga doa yang dikabulkan akan tetapi digantikan dengan sesuatu yang lebih baik karena Allah Maha mengetahui perkara yang lebih maslahat serta lebih manfaat bagi seorang hamba ketimbang apa yang dia minta, ada juga doa yang tidak di istijabah (tidak dikabulkan) karena beberapa sebab. Apa saja penyebab tidak terkabulnya doa seorang hamba ketika dia memohon ke Allah SWT? Mari simak kisah berikut.

Kisah yang diriwayatkan oleh Syaqiq al-Balkhi, beliau berkata : Suatu saat Syekh Ibrahim bin Adham yang merupakan seorang wali yang sangat populer dimasanya sedang jalan-jalan santai di sekitar kompleks pasar di Bashroh (Iraq), lagi enaknya jalan-jalan, seketika beliau didatangi sekerumunan orang yang ada di kompleks pasar Bashroh kemudian mereka serentak berkata :

“Wahai Aba Ishaq ! (Kunyah Syekh Ibrohim bin Adham), sesungguhnya Allah SWT telah berfirman dalam Kitab-Nya “Berdo’alah kalian maka niscaya akan Aku kabulkan”, sedangkan kami, kami sudah berdoa sepanjang setahun lamanya tapi masih nggak dikabulkan?”, kemudian Syekh Ibrahim bin Adham menjawab “Wahai penduduk Bashroh ! Hati kalian semua sudah mati dalam sepuluh perkara, maka bagaimana mungkin Allah SWT akan mengabulkan doa kalian?;

pertama, kalian mengenal dan tahu kepada Allah tapi tak mau menunaikan hak-Nya.

Kedua, kalian membaca al-Qur’an tapi tak mau mengamalkan isi dan kandungannya.

Ketiga, kalian mengaku cinta Rosulullah tapi meniggalkan sunnahnya.

Keempat, kalian mengaku telah memusuhi Syaithon tapi masih selalu memberinya makan dan mendekatinya.

Kelima, kalian mengaku ingin masuk surga tapi tak pernah ber amal karenanya.

Keenam, kalian mengaku ingin selamat dari api neraka tapi malah kalian lemparkan diri kalian kedalamnya.

Ketujuh, kalian selalu berkata “kematian adalah nyata” tapi tak pernah bersiap-siap menyambutnya.

Kedelapan, kalian selalu sibuk memperhatikan ‘aib saudara kalian tapi tak sedikitpun memandang ‘aib diri kalian.

Kesembilan, kalian makan nikmat Tuhan kalian tapi kalian tak bersyukur.

Kesepuluh, Kalian kuburkan mayyit di antara kalian tapi kalian tak pernah mengambil pelajarannya dengannya.”

Demikian sedikit kisah tentang terhijabnya do’a, terhalangnya do’a sehingga Allah tidak mengabulkan permohonan seorang hamba melalui do’a yang dipanjatkannya.
Wallaahu a’lamu bis Showab.(25 Maret 2020)

  1. Penulis : Ust.  Alfan Jamil (Dosen Mahad Aly Nurul Jadid)

Referensi: Kitab Durrotun Nasihin fil wa’dzi wal Irsyad karangan Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Syakir al-Khubawiyyi

By

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?