Haji merupakan rukun ke lima dalam agama Islam. Melaksanakan ibadah haji hukumnya wajib bagi mereka yang mampu. Kriteria mampu ini bukan hanya sekadar dari segi finansial saja, akan tetapi juga perlu ilmu serta wawasan yang memadai.
Dalam kitab-kitab fikih ibadah, hampir bisa selalu diterangkan ibadah haji, bahkan beserta ibadah umroh dengan lengkap, rinci dan padat. Tapi, keterangan-keterangan tersebut dalam kitab kuning merupakan ‘teks mati’ bila tidak diolah dan dipahami oleh orang yang berpengalaman soal ibadah haji dan umroh.
Buku yang sedang saya resensi ini merupakan salah satu buku mungil yang isinya padat dan bernas. Ditulis oleh sosok yang berilmu sekaligus berpengalaman. Beliau adalah Alm. Dr. K.H. Moh. Romzi al-Amiri Mannan, S.H., M.H.I. Hampir setiap tahun beliau diminta untuk untuk menjadi pembimbing para calon jama’ah haji.
Perpaduan antara ilmu dan pengalaman, buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan calon jama’ah haji dan umroh. Dalam buku tersebut, Kiai Romzi menulis yang menurut beliau keterangan yang sangat penting-penting saja. beliau tidak menulis do’a serta bacaan yang sifatnya hanya keutamaan (fadhilah) saja.
Penyajian buku ini secara sistematis dan praktis, disusun atas dua bagian, yaitu : bagian pertama, meliputi empat bab. Empat bab tersebut adalah perihal penjelasan umum, tertib keagamaan ibadah haji tamattu’, pelaksanaan ibadah haji ifrad dan pelaksanaan ibadah qiran.
Sedangkan bagian ke dua, beliau menjelaskan tentang ziarah di Makah dan Madinah yang disertai dengan denag dan do’a-do’a penting di bagian terakhir.
Buku yang saya resensi ini merupakan cetakan ke empat (Februari 2008). Buku mungil ini jarang beredar di kalangan santri. Barangkali –dalam asumsi saya- selain karena tidak lanjut cetak, para calon jama’ah haji dan umroh cenderung mencukupkan diri dengan pelatihan manasik yang diadakan oleh masing-masing penyedian jasa travel untuk ibadah ke tanah suci Mekah ini.
Keunggulan buku ini adalah Kiai Romzi membuat diagram pelaksanaan ibadah haji. Dari awal tiba di Mekah hingga selesai. Baik gelombang pertama dan ke dua.
Pada bagian terakhir, Kiai Romzi menyebut sepuluh referensi yang menjadi daftar pustaka buku ini. 10 kitab tersebut adalah Kitab syarhul idlah, mughil muhtaj, al-majmu’, i’anatut thalibin, tuhfatul muhtaj, subulussalam, al-muhadzab, hasyiyah jamal, ahkamul fuqoha’ dan bimbingan ibadah haji.
Terakhir, buku mungil ini menjadi sangat penting bagi siapapun yang mempelajari manasik atau ibadah haji dan umroh, terutama bagi calon jama’ah haji dan umroh. Meski sudah mendapat pelatihan manasik dari penyedia jasa travel ibadah haji dan umroh, mempelajari buku ini menjadi pilihan baik dalam mengembangkan wawasan keilmuan kita.
Sekian. Terimakasih.
Nama Kitab : Tuntutan Praktis Ibadah Haji dan Umroh (Manasik)
Pengarang : Alm. Dr. K.H. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, S.H. M.H.I.
Jumlah Halaman : 107 Halaman
Tentang : Tuntunan Ibadah Haji dan Umroh
Penerbit : Gang Al-Amiri Biro Kepesantrenan PP. Nurul Jadid (
Peresensi : Alfin Haidar Ali