Menuju era akhir zaman, semakin sering kita menyaksikan perilaku anak-anak yang mulai mengabaikan kewajiban berbakti kepada orang tua mereka. Beberapa bahkan sampai menghadapi konflik, pertengkaran, dan bahkan perlakuan kasar terhadap orang tua mereka. Apa yang mendasari perilaku ini? Terkadang, pemicunya adalah ketidakpuasan anak terhadap keinginan yang tidak terpenuhi oleh orang tua mereka.
Perilaku ini jelas bertentangan dengan ajaran agama dan prinsip-prinsip moral yang mengajarkan pentingnya berbakti kepada orang tua. Firman Allah dalam surah Al-Ahqaf ayat 15 dengan tegas menyampaikan perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ
Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya”. (Q.S. Al-Ahqaf [46]: 15
Meskipun begitu besar pengorbanan dan cinta kasih yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka, era modern saat ini seringkali mengaburkan nilai-nilai ini.
Dalam dinamika kehidupan yang cepat dan sibuk, sering kali anak-anak melupakan nilai-nilai berharga yang bisa didapatkan bersama orang tua. Padahal, agama Islam mengajarkan pentingnya ketaatan dan kebaikan terhadap orang tua. Keduanya adalah tiang utama dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang.
Sebagai seorang anak, adalah kewajiban untuk tidak hanya menghindari perilaku yang menyakiti orang tua, tetapi juga secara aktif berusaha berbakti dan patuh terhadap mereka. Semua ini dilakukan dengan tetap mengikuti petunjuk yang baik dan menghindari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral.
Ayat dalam surah Lukman (14) mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan berterima kasih kepada orang tua, terutama ibu yang telah mengandung dan merawat kita dengan penuh pengorbanan.
ووصينا الانسان بوالديه حملته اممه وهنا على وهن وفصاله في عمين أن اشكرلي ولوالديك الي المصير
Dan kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya terutama kepada ibunya, ibunya telah mengandungnya lemah dan letih, kemudian menyapihkan selama 2 tahun. Berterima kasihlah kepada Allah dan berterima kasihlah kepada kedua orang tuanya. Dan kepadaKu lah kalian akan kembali (QS. Lukman 14)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Mas’ud, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua adalah salah satu amal yang paling dicintai oleh Allah SWT. Dalam hadis ini, Nabi menggambarkan berbakti kepada orang tua sebagai tindakan yang memiliki kedudukan setinggi-tingginya di mata Allah.
سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: «الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا» قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ» قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ» قَالَ: حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي
Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Amalan apakah yang dicintai oleh Allah SWT.? Rasul menjawab, shalat pada awal waktunya, kemudian apa lagi? Berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian apa lagi? Rasul menjawab, jihad fi sabilillah. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasai)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kewajiban berbakti kepada orang tua merupakan suatu tugas penting yang harus dipegang teguh oleh setiap anak. Orang tua telah memberikan pengorbanan besar dalam merawat dan membesarkan kita, sebagaimana yang diajarkan oleh agama dan norma-norma moral.
Oleh karena itu, adalah tanggung jawab kita sebagai anak-anak untuk selalu menghargai, berbakti, dan menghormati orang tua kita. Dengan begitu, kita bisa membahagiakan mereka dan juga menjalankan salah satu amal yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Deni Alfarizi, Mahasantri Aktif Ma’had Aly Nurul Jadid