Setelah selesai menggelar sidang proposal gelombang ke dua pada Kamis (29/12), Ust. Anshori selaku bagian akademik ma’had aly yang menangani Tugas Akhir (TA) berpesan pada para mahasantri semester akhir. Ia berpesan, agar para mahasantri terus intens dan bimbingan kepada masing-masing pembimbing.

“Dan jangan lupa gunakan bahasa yang santun kepada pembimbing, karena pembimbing kita bukanlah sembarangan. Mereka adalah para masyayikh yang sangat alim,” terang pria asal Bondowoso tersebut.

Sidang proposal gelombang ke dua ini merupakan sidang terakhir proposal penelitian TA. Para mahasantri semester akhir wajib menuntaskan tugas ini jika ia ingin lulus pada tahun 2023. Sebanyak 19 mahasantri mengikuti sidang tersebut.

Kegiatan sidang yang dilaksanakann di kantor ma’had aly berjalan lancar. Penguji sidang proposal itu sama dengan penguji sidang pertama, yakni Ust. Ainol Yaqin Mannan dan Ust. Alfan Jamil. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berakhir hingga adzan ashar tiba.

Terakhir, Ust. Anshori juga memohon maaf pada para pembimbing, mewakili mahasantri dan bagian akademik, karena kurang mengingatkan terhadap deadline-deadline.

“Kami mohon sambungan doa agar diberikan keistiqomahan, khususnya dalam target-target ke depan, agar tidak ada waktu yang diulur,” terangnya saat diwawancarai.

Sebelum sidang dimulai, Ust. Alfan Jamil selaku salah satu penguji sidang mengeluhkan banyaknya kesalahan penulisan kata dalam bahasa arab.

Ia sempat mencoret beberapa kosa kata yang dipakai mahasantri tidak sesuai dengan tulisan aslinya. “Seperti kurang alif, seharusnya pakai syin tapi malah huruf sin, dll.,” ungkapnya.

Sedangkan menurut Lutfillah selaku salah satu peserta sidang proposal menerangkan bahwa dirinya senang sekali telah melewati tahapan ini.

“Alhamdulillah, sidang berjalan lancar. Sekarang tinggal lanjut mengarang sambi lalu memperhatikan arahan dari penguji sidang proposal,” terang mahasantri yang mengambil TA andzimah tersebut.

*Alfin Haidar Ali