MahadAly.Enjhe – Sehari setelah tujuh hari wafatnya Kiai Romzi, yakni Rabu (14/10), Alfin Haidar Ali, santri Nurul Jadid Wilayah Al-Amiri (J) Ma’had Aly pergi ke Yogyakarta untuk presentasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dihadapan para akademisi.
Sesuai dengan jadwal yang ditentukan panitia, Saudara Alfin akan melakukan presentasi KTI-nya yang berjudul, “Peran Ma’had Aly Nurul Jadid Dalam Menangkal Gerakan Radikal di Indonesian” pada kamis (15/10) dihadapan para akademisi yang telah ditentukan, yakni Dr. M. Murtadlo, MA dan Nunu A. Annahidi, M.S.I.
Kegiatan yang Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama (Penda) Kementerian Agama (Kemenag) RI itu dimulai sejak bulan Maret 2020 lalu. Setelah menjalani serangkaian acara dari pengiriman proposal, penetapan 20 santri ma’had aly se-Indonesia, hingga penelitian dan bimbingan, saudara Alfin dan bersama santri terpilih lainnya melakukan presentasi di 101 Tugu Hotel Yogyakarta.
Dalam formulir yang telah dibagikan pada para peserta, bahwa kegiatan ini diadakan untuk menciptakan penulis-penulis handal dikalangan santri Ma’had Aly.
Menurut Ust. Tarif selaku ketua panitia mengungkapkan, dikarenakan pandemi yang belum berakhir ini, peserta dan orang yang terlibat dalam kegiatan ini sangat dibatasi dan semuanya wajib mematuhi protokol kesehatan.
“Mengingat Kondisi wabah Belum kondusif, pelaksanaan Seminar tetap mengikuti protokol kesehatan yaitu selalu memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan. Ketentuan akomodasi satu kamar 2 orang, jumlah peserta dibatasi yaitu dari pusat (15) peserta kti (20) dan panitia lokal yogya (25)” ungkapnya di GWA tersebut.
Acara yang dimulai pada Rabu, 14 Oktober ini berakhir pada Jum’at 16 Oktober. Semua peserta check in dan check up di hotel pada pukul 13.00 Wib. Semua akomodasi dan biaya transportasi ditanggung oleh panitia. Dan semua peserta mendapat jaket kenang-kenangan sebagai peserta KTI dan uang saku hasil penelitian.
“Kalau saya seneng banget. Apalagi hobi menulis saya terwadahi di Ma’had Aly. Apalagi bisa pergi ke Jogja dan semua biaya transportasi ditanggung panitia. Masih ada uang saku lagi. Saya harap, yang seperti ini bukan hanya saya saja. Temen-temen yang suka nulis di Nurul Jadid semoga juga dapat menjadi penulis profesional dan bersinar meskipun sejak masih nyantri.” ungkap alfin saat di wawancarai.
Pewarta: Alfin