MahadAly.Enjhe – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma’had Aly Nurul Jadid mengadakan acara seminar yang bertajuk “Ngaji Nasional: Resolusi Jihad Dalam Pandangan Fiqih dan Kebangsaan”.

Acara yang dilaksanakan di depan Musholla Al-Amiri ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir hingga pukul 12.00 WIB. Narasumber pada acara ini adalah Gus Dewa Syakur selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid, Patemon, Krejengan, Probolinggo dan Gus Imdad Robbani selaku kepala biro pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut Moh. Anwari selaku ketua panitia mengungkapkan, tujuan diadakan acara ini adalah supaya santri lebih mengetahui resolusi jihad, baik secara kebangsaan dan kajian fikih. “Acara ngaji dalam bentuk seminar ini penting sekali. Supaya santri semakin mengenal perjuangan kiai-santri dalam memerdekakan negara ini,” ujar santri asal pulau Sepeken, Sumenep tersebut.

Pada saat pematerian, Gus Dewa mengungkapkan pengalamannya saat mengikuti kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta. Saat itu ia sebagai pengganti dari KH. Mutawakkil Alallah. Tapi berhubung Kiai Mutawakkil berhalangan, akhirnya ia berangkat dengan bekal tekad dan semangat.

Berbeda lagi dengan Gus Imdad Robbani. Sosok yang akrab disapa dengan Gus Amak ini mengungkapkan tentang peran santri dan kiai memperjuangkan kemerdekaan itu harus menggunakan ilmu. Jadi, jihad yang sangat perlu kita lakukan saat ini adalah mencari ilmu.

“Kita pengikut para ulama, sebagai ahlus sunah wal jama’ah di zaman sekarang, perlu menghidupkan gairah ilmiah. Karena kita tidak bisa melakukan pembelaan, i’laai kalimatillah dengan cara menjadi orang bodoh. Agama ini tidak pernah dibela dengan kebodohan,” ungkap Gus Amak.

Acara ini juga disiarkan secara langsung di akun youtube Ma’had Aly Nurul Jadid.

By Alfin Haidar Ali

Mahasantri Semester Akhir Ma'had Aly Nurul Jadid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?