Ma’had Aly – Demi budaya menulis bagi santri semakin mentradisi, senin malam (21/10) lalu, Ma’had Aly Nurul Jadid divisi Peneltian dan Pengembangan (LitBang) mengadakan acara pelatihan penulisan jurnal di aula mini Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Acara yang dikhususkan bagi mahasantri semester tiga dan lima diharapkan dapat aktif menulis, lebih-lebih karya tulis ilmiah.
Menurut koordinatot LitBang Ma’had Aly, ustaz Alfan Jamil mengungkapkan bahwa pelatihan penulisan ini untuk menunjang penerbitan jurnal dosen dan mahasantri.
“ya, salah satu tupoksi-nya ma’had aly kan adalah penulisan jurnal bagi mahasantri dan dosen mah’ad aly. Lha, pelatihan penulisan jurnal bagi mahasantri ini sebagai permulaanya, setelah itu akan dilanjtukan dengan pelatihan penulisan jurnal bagi dosen.” Ungkapnya saat diwawancarai.
Selain itu, jurnal yang akan ditulis dan diterbitkan ini nanti sesuai dengan bidang konsentrasi mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid yaitu Fiqh dan Ushul Fiqh. Baik itu fiqh munakahat (fiqh perkawinan, red) ataupun fiqh muamalah (fiqh transaksi sosial, red).
Acara yang dimulai sekira pukul 21.00 WIB selesai sampai pukul 23.00 WIB. Selama waktu itu pula, mahasantri belajar menulis dibagian judul dan abstraknya. Sehingga, akan ada pelatihan penulisan jurnal lanjutan bagi mahasantri karena belum semua kerangka artikel jurnal sudah dijelaskan oleh pemateri.
“tapi untuk pematerian lanjutan saya masih belum bisa menentukan kapan waktunya, tapi yang jelas akan ada pematerian lanjutan sebelum kepada pelatihan penulisan jurnal bagi dosen mahasantri” tambah pria asal Jember itu.
Pemateri yang diundang untuk mengisi acara tersebut adalah Dr. Fawaid Bakir M.A. M.A. dosen UNUJA yang cukup terkenal akan kemahirannya terkait penulisan artikel jurnal ilmiyah.
“saya kalau mengkritik tulisan memang pahit. Tapi kritikan saya sesuaikan dengan objeknya. Kalau sekelas mahasiswa, ya mungkin saya maklumilah kalau kesalahannya terletak di tata bahasanya. Kalau sekelas dosen masih banyak salah dalam penulisan artikel jurnal ilmiyah, tetap akan saya kritik. Karena saya menetapkan standar penulisan yang ketat.” Ujarnya disela-sela pemateriannya.
Rencananya, jurnal ilmiyah dosen dan mahasantri yaitu Ma’haduna dan Ma’hajuna dapat terbit kembali setelah diadakan pelatihan penulisan jurnal seperti ini. Sehingga, tulisan merekalah yang akan diterbitkan di jurnal ilmiyah dosen dan mahasantri pada edisi-edisi selanjutnya.(a17)