Haji adalah sebuah ibadah yang diperuntukkan khusus bagi orang-orang yang benar-benar dipanggil oleh Penguasa semesta, yaitu Allah. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah Haji, meskipun secara finansial mereka mampu melakukannya. Hanya mereka yang merasakan panggilan dalam hati mereka yang mampu menjalankan ibadah tersebut. Dapat dikatakan bahwa orang-orang yang diberi kesempatan untuk mencapai tanah suci Mekah adalah tamu terpilih yang diundang langsung oleh Allah SWT.
Dalam salah satu hadis, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلًّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الحِجَاجُ وَالعُمَارُ وَفَدَ اللهُ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأًلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
“Orang yang melaksanakan haji dan umrah adalah orang yang diundang oleh Allah, dan mereka menjawab undangan tersebut. Mereka berdoa kepada Allah, dan Allah akan mengabulkannya.”
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang pergi ke tanah suci Mekah adalah tamu yang diundang langsung oleh Allah, dan sebagai tamu, mereka harus mengikuti adab, berusaha menjadi tamu terbaik di sisi-Nya, mengikuti perintah dan petunjuk-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Rasa malu untuk melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuan Rumah adalah sikap yang baik bagi seorang tamu.
Dalam ibadah haji, talbiah merupakan syair yang wajib dikumandangkan. Talbiah adalah jawaban atas panggilan Allah. Jika kita merenunginya, kita akan menemukan makna tersirat di dalamnya. Makna talbiah merupakan ruh dari ibadah haji, bahkan ibadah secara keseluruhan, karena pada akhirnya semua kembali kepada Allah.
لَبَّيْكَ الَّلهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Talbiah artinya adalah, “Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Engkau tidak memiliki sekutu. Segala puji dan nikmat hanya milik-Mu, dan kerajaan juga tidak memiliki sekutu bagi-Mu.” Talbiah adalah bentuk pengabdian kita yang fokus pada panggilan Allah, mengalirkan iman dan kesadaran akan ke-Tuhanan-Nya, serta membersihkan jiwa dari cinta dunia. Fokus kita hanya kepada Allah.
Ketika kita bertalbiah, kita memenuhi panggilan Allah Azza wa Jalla, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, ketika Allah berfirman,
وَأَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ( الحج ٢٧
“Serulah manusia untuk melaksanakan haji. Mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau naik unta yang kurus dari setiap lembah yang jauh.” Dengan demikian, sebagai umat Muslim di seluruh dunia, sepatutnya kita menumbuhkan keinginan untuk diundang oleh Allah ke rumah suci-Nya yang mulia, di mana tidak ada pertumpahan darah. Kita harus meyakinkan diri bahwa kita juga berpeluang untuk mencapai tanah suci Mekah al-Mukarramah.
*Nuzfil Aqili al-Muniri, Mahasantri Semester 3 Ma’had Aly Nurul Jadid.