MahadAly.Enjhe – Pada hari senin (05/07), Ustaz Syukron Jazila menyampaikan pesan dari KH. Abd. Muien Bayan Mahfudz Zayyadi, Pengasuh PP. Maktuba-Palduding, Madura yang penting diketahui ke masyarakat luas. Kiai Bayan merupakan saudara kandung almarhum Kiai Hamid Zayyadi, ayah dari Kiai Thohir, Pengasuh PP. Mambaul Ulum, Bata-Bata yang wafat beberapa hari lalu.

Ustaz Syukron tidak menerima langsung pesan tersebut, tapi Kiai Bayan menyampaikan pesan ini kepada Kiai Ahmad Barizi selaku menantu dari Almarhum Kiai Mohammad Romzi al-Amiri Manann. Lalu Kiai Barizi menyuruh Ustaz Syukron untuk menyampaik pesan ini kepada para mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid.

Pesan ini disampaikan setelah sholat maghrib berjama’ah dan sebelum pelaksanaan tahlil bersama dalam rangka 40 hari kewafatan Kiai Idrus. Pesan-pesan Kiai Bayan tersebut adalah :

  • Pertama, Jangan menjawab salam orang yang kita kenal, apalagi tak terlihat orangnya.

Dalam keterangan yang disampaikan oleh Kiai Ahmad Barizi, “Pesan ini bermula dari peristiwa yang dialami oleh salah seorang santri Plakpak (sebuah daerah di Utara Palduding, Pamekasan, red) yang habis disapa orang tak dikenal, tak lama dari itu langsung meninggal.

Lalu Kiai Bayan berpesan: ‘kalau ada yang menyapa atau yang memanggil salam tidak kita kenal jangan langsung menjawab, apa lagi tak terlihat orangnya”.” ujarnya.

  • Kedua, Perbanyak baca dzikir lii khomsatun.

“Ketika mendengar kabar Kiai Thohir wafat, Kiai Bayan dawuh: ‘ini bukan penyakit biasa. Santri perbanyak baca sholawat li khomsatun’. “ lanjut kiai Barizi saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.

  • Ketiga, Terapkan protokol kesehatan. Gunakan masker meskipun ke halaman rumah.

Tak hanya berpesan untuk memperbanyak baca lii khomsatun, Kiai Bayan juga berpesan kepada masyarakat luas  supaya menerapkan protokol kesehatan. Juga gunakan masker meskipun ke halaman rumah saja.

  • Keempat, dianjurkan untuk menempelkan tulisan ini di pintu-pintu.

لَااِلهَ اِلَّا اللهَ اَمَانٌ مِنَ الطَّاعُوْنِ

مُحَمَّدُ الرَّسُوْلُ اللهِ طَعْنٌ فِي الطَّاعُوْنِ

سَيِّدِي عَبْدُ الْقَادِرْ اَلْجَيْلَانِي

سَيِّدِي عَبْدُ الْوَهَّابِ الشَّعْرَانِي

سَيِّدِي شَمْسُ الدِّيْن الحَنَفِي

سَيِّدِي سِرَاجُ الدِّيْنِ الْبُلْقِيْنِ

حَيٌّ صَمَدٌ بَاقِي وَلَهُ كَنْفٌ وَاقِي

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْخَلَاق

Menanggapi pesan Kiai Bayan tersebut, dzikiran menjelang sholat berjamaah di wilayah al-Amiri (J) kini menggunakan bacaan lii khomsatun. Selan itu, santri wilayah al-Amiri (J) juga dihimbau untuk memperbanyak membaca lii khomsatun setiap waktu.

“Selain itu, sebagai jaga-jaga saja, bila kita mendengar suara salam tapi tidak ketemu orangnya jangan di jawab. Khawatir kejadian sebagaimana santri yang ada di Plak pak” pesan ustaz Syukron Jazila dihadapan para santri.

Kontributor : Alfin Haidar Ali

 

By Alfin Haidar Ali

Mahasantri Semester Akhir Ma'had Aly Nurul Jadid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?