Sejak selasa (24/03) lalu, di depan dalem (rumah, Red) Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al-amiri Mannan, dipasang sebuah plang atau sebuah himbaun yang isinya larangan untuk sowan kepada Kyai Romzi (sapaan akrab beliau, Red).
Disitu terdapat tulisan, “DALAM RANGKA IKHTIAR, MOHON MAAF !!! DILARANG SOWAN DAN BERKUNJUNG”.
Dalam beberapa kesempatan setelah ngimami (menjadi imam, Red) sholat berjamaah, Kyai Romzi mengungkapkan bahwasanya majelis sholawat nariyah yang rutin dilaksanakan setiap dua minggu sekali di Musholla Al-Amiri kini diliburkan. Karena untuk mencegah perkumpulan-perkumpulan sebagaimana yang telah diinstruksikan pemerintah.
Tak hanya pengajian saja, tapi undangan-undangan kepada beliau juga turut ditunda. Kyai Romzi sangat khawatir, karena dalam setiap pengajian akan selalu dihadiri banyak orang, dan hal ini berpotensi menyebarkan virus Covid-19 atau sering disebut dengan Corona.
“karena virus ini kan ndak kelihatan. Makanya perlu diadakan kran atau westafel dan sabunnya untuk memutus penyebaran virus ini. Setiap santri masuk dan keluar musholla harus cuci tangan terlebih dahulu.” Ungkap beliau dihadapan para Mahasantri.
Tak hanya itu, tradisi cium tangan kyai sehabis beliau ngimamipun kini tidak ada. “beliau tak kesokan (tidak mau, Red)” begitu kata sebagian Mahasantri.
Reporter : Alfin Haidar Ali