Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the newsup domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/mughpqck/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the newsup domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/mughpqck/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the newsup domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/mughpqck/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/mughpqck/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Cerita KH. Hasan Abdul Wafi dan Sholawat al-Ghaznawi - MAHAD ALY NURUL JADID

MahadAly.Enjhe – Sudah lebih dari empat tahun, wilayah Al-lathifiyah mengamalkan bacaan sholawat al-Ghaznawi setiap selesai sholat fardu sebanyak satu kali. Namun, jika setelah subuh dan maghrib akan bertambah menjadi tiga kali. Ijazah sholawat ini, merupakan ijazah bil ghaib.

Hal ini bermula pada saat Ny. Hj. Aisyah (ibunda Ny. Hj. Latifah Wafi) yang merupakan pemangku wilayah Fatimatuz zahroh sering bermimpi dirawuhi (datangi) mendiang suaminya KH. Hasan Abdul Wafi. Beliau mengatakan bahwa terdapat kertas yang bertuliskan sholawat di bawah bantal beliau. Mimpi itu terus datang seperti itu hingga tiga kali banyaknya. Tak lama setelah itu akhirnya Ny. Aisyah mendatangi kamar mendiang suaminya untuk merapikan dan mencari apa yang disebutkan di mimpi beliau. Dan ternyata beliau menemukan kertas yang berisi sholawat al-Ghaznawi tersebut. Tanpa berpikir panjang akhirnya beliau Ny. Aisyah memerintahkan Ny. Hj. Latifah Wafi untuk mengamalkan sholawat tersebut setiap bakda sholat fardhu.

Nama al-Ghaznawi itu sendiri merupakan nama dari salah satu kota di negeri para wali (Yaman). Tak lepas dari itu, ternyata robithoh-robhitoh di yaman juga mengamalkan bacaan sholawat al-Ghaznawi ini.

Pada suatu ketika setelah wil. Al-lathifiyah sudah mengamalkan sholawat ini, Ny. Hj. Latifah Wafi, bepergian ke sebuah kota di Raas demi memenuhi sebuah undangan. Ternyata sang tuan rumah juga mengamalkan sholawat ghaznawi tersebut. Saat ditanya mendapatkan ijazah dari mana, shohibul hajah menuturkan bahwa ia di beri oleh KH. Sufyan Situbondo.

Sedangkan untuk manfaat sholawat yang merupakan petikan dari dalailul khairat ini, sangatlah banyak diantaranya :

• Memperoleh sepuluh rahmat dari Allah SWT, bagi orang yang membaca sholawat kepada Rasulullah dalam setiap satukali bacaan.

• Diangkat derajatnya sepuluh kali lipat.

• Dituliskan sepuluh kebaikan.

• Dihapuskan sepuluh keburukan.

• Besar harapan akan dikabulkan doanya.

• Diampuninya dosa dan ditutupi aib.

• Mendekatkan diri pada Rasulullah.

• Bisa menjadi sebab datangnya hidayah seseorang dalam kehidupannya.

• Dapat menjadi sebab kemantapan keyakinan hati.

• Dapat menjadi sebab tercukupinya apa yang ia inginkan dalam hidupnya.

Selain ini juga banyak manfaat yang tak bisa saya (penulis) tuliskan semua, bisa dilihat kembali dikitab (dalailul khairat hal. 22-35 cet. Al-hidayah).

Memandang banyaknya manfaat tersebut, pemangku wilayah Al-lathifiyah sangat menyarankan pada mahasantri agar tetap istiqomah menebaca sholawat, lebih-lebih sholawat ghaznawi setiap selepas sholawat fardhu.

Penulis: Kholilah

 

By Alfin Haidar Ali

Mahasantri Semester Akhir Ma'had Aly Nurul Jadid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?