Yogyakarta, Seiring bejalannya waktu, Mahad Aly semakin berkembang semakin pesat, hal itu dibuktikan dengan pertemuan yang diadakan AMALI dan pimpinan Mahad Aly seluruh Indonesia, program-program yang telah diterapkan.
Terutama, pertemuan yang dilaksankan di Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dua hari yang lalu 10/10, ketua AMALI, KH. Abd. Djalal beharap komunikasi antar mahasantri tidak terputus setelah kegiatan tersebut usai.
“kami harap ada komunikasi antar mahasantri yang ada di 36 wilayah yang tersebar di pelosok nusantara”, harap ketua asosiasi Mahad Aly se Indonesia.
Mengamani harapan itu, delegasi mahasantri meyatukan persepsi untuk membentuk suatu wadah organisasi yang menjadi payung dari masing –masing organisasi internal Mahad Aly di seluruh Indonesia 11/10.
“KH. Abd. Djalal pasrah penuh untuk membentuk semacam forum komunikasi antar mahasantri”, jelas Doni pimpinan pertemuan mahasantri.
Pria kelahiran asembagus situbondo itu menambahkan, bahwa pembentukan foum ini memang seharusnya di lakukan, agar trdapat suatu kejelasan terhadap adanya relasi antar Mahad Aly yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jauh sebelum itu, terdapat tiga mahasantri yang memiliki ide untuk membentuk ikatan mahasantri ini, yaitu Ilham Fikron, Ali Hasan dan Fatih.
Dari pertemuan 36 mahasantri itu, terbentuklah tim sembilan untuk menyelanggarakan kongres peresmian forum komunikasi yang belum seumur jagung itu, resepsi peresmian sekaligus penyambutan akan dilaksakan di Mahad Aly Hasyim Al-asy’ari Tebu Ireng, Jombang atau Mahad Aly Miftahul Huda, Manon Jaya, Tasik Malaya.
Mahad Aly Hasyim Al-Asyari Jombang yang fokus perkuliahannya hadits dan ilmu hadits menyatakan kesiapanya untuk menjadi tuan rumah kongres yang akan dilaksakan bulan-bulan ini.
“insyaallah kami siap, karena mudir kami sangat mendukung dengan terbentuknya forum ini”tegas Zainul delegasi Mahad Aly Tebu Ireng.
Begitu juga dengan Mahad Aly miftahul huda, yang menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah kongres itu.
Delegasi mahad aly yang fokus perkulihannya aqidah dan filsafat islam ini mempertimbangkan perkembangan pembelajaran organisasi yang ada di Pondok Pesantren Manon Jaya itu jika kongres itu di laksanakan di Tasik Malaya.
“Kami sangat bersyukur apabila dilaksanakan di pondok kami, karena mungkin ini akan menjadi penyemangat dalam berorganisasi bagi santri yang ada di pondok kami”. pungkas pria asal tasik malaya itu.
Reporter : Ansori