MahadAly.Online- Sejak 1 April 2020, para santri pondok pesantren Nurul Jadid, Paiton-Probolinggo mulai dipulangkan ke rumah. Beberapa daerah yang oleh pemerintah kabupatennya (Pemkab) mau di lockdown, dipulangkan sesegera mungkin. Tidak mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Hal ini sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh kepala pesantren, yakni Kh. Abd. Hamid Wahid. Meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar atau kuliah tetap dilakukan dengan cara online.
Tak terkecuali diantaranya adalah mahasantri Ma’had aly Nurul Jadid. Untuk mengejar target wisuda yang akan diadakan pada bulan syawal nanti, para santri bahu membahu bersama musyrif (ustad, Red) untuk membuka kitab dan menyetorkannya. Meski di rumah, mereka harus membuka kitab sesuai dengan takhossus marhalah masing-masing.
‘Supaya, agar kalian tidak lupa akan pelajaran dan hafalannya. Karena pulangan disini tanggal 25 Ramadhan (dalam kondisi normal, Red) itu agar kalian tidak lupa, ternyata setelah balekan samean ini masih banyak yang lupa. Apalagi pulangan sebelum Ramadhan.” Ujar KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, selaku Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid pada saat pengarahan sebelum para santri pulang ke rumah mereka masing-masing.
Kontributor : Alfin Haidar Ali