Grinting – menjelang liburan maulid, Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma’had Aly Nurul Jadid dibawah departemen Sosial Masyarakat (SosMas) menjalankan salah satu program kerjanya, yaitu pengiriman bilal dan khotib ke masyarakat. kegiatan yang dilaksanakan pada jum’at (25/10) ini bertempat di masjid Baitur Rohman, Desa Grinting, Kecamatan Paiton.
Menurut koordinator departemen SosMas M. Nur Syamsi mengungkapkan, kegiatan pengiriman bilal dan khotib jum’at ini bertujuan untuk pembinaan santri dan menjalan visi dakwah Islamiyah sebelum pulang dan berperan ke masyarakat.
“jadi kami dari departemen SosMas mengadakan kegiatan pengiriman khotib dan bilal jum’at ke daerah masyarakat sekitar sebagai latihan dan pembinaan santri sebelum pulang ke masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga sebagai dakwah Islamiyah dan untuk merealisasikan salah satu panca kesadaran santri, yaitu kesadaran bermasyarakat” ucap pria asal Kangean itu.
Untuk bilal jum’at, BEMs mengutus Supandi, Mahasantri marhalah tamhidiyah dan untuk khotib jum’at diserahkan kepada ustaz Fakhrur Rozi S.Pdi.
Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam sebulan. Sedang untuk masjid yang dituju adalah masjid sekitar pondok yang tidak keluar batas dari desa karang anyar, kec. Paiton, kab. Probolinggo.
“ya untuk masjid yang akan kami kirim khotib dan bilal jum’at masjid sekitar pondok lah. Intinya, tidak keluar dari desa karanganyar, paiton, Probolinggo. Baru kalau liburan, masjid yang kami tuju agak jauh sedikit dari masjid-masjid biasanya saat kegiatan pesantren masih aktif” ungkap saat diwawancarai.
Bpk. Abdullah selaku takmir masjid Baitur Rohman mengaku sangat berterima kasih dengan adanya pengiriman khotib dan bilal jum’at. Selain itu, beliau juga senang bila ada pengiriman santri untuk mengajar lagu mengaji al-quran yang baik dan indah di desa Grinting.
“saya sangat berterima kasih dengan adanya pengiriman khotib dan bilal jum’at ini. Selain itu, bapak merasa senang juga bila ada pengiriman santri untuk mengajar cara membaca al-quran dengan lagu yang benar dan indah. Jadi kalau nadanya pakai nadanya orang tua itu kan ndak terlalu enak.” Ungkapny bersama kami setelah sholat jum’at usai.(a17)