MahadAly.Enjhe – Ma’had Aly Nurul Jadid mengadakan ngaji subuh yang di isi langsung oleh Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, Kiai Muhammad Alfayyad M. Phil. Kegiatan ini dimulai pukul 06.00 pagi di musholla putri Al-lathifiyah dan diikuti oleh seluruh mahasantri putri.
Kegiatan yang dilaksanakan pada selasa pagi (02/11) ini dalam rangka muhasabah diri (instropeksi diri) dan memotivasi santri agar semangat belajar. Menurut Kiai Fayadl, pangilan akrabnya, kegiatan ini adalah pembuka untuk kegiatan muhasabah selanjutnya, yang bisa di isi oleh mudir-mudir lainnya.
“Untuk kedepannya, kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutinan yang masih akan diagendakan”, dawuhnya.
Kegiatan muhasabah diri mendapat apresiasi dari para mahasantri, Dwi Irodah mengatakan bahwa kegiatan muhasabah seperti itu sangat bagus sekali, sangat memotivasi lebih-lebih diakhiri dengan sesi sharing-sharing dan tanya jawab.
“Alangkah baiknya ngaji pagi ini dijadikan kegiatan rutinan setiap semester sekali atau setiap 3 bulan sekali” ucap mantan presiden Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs).
“Tapi, lanjut mahasantriwati asal Situbondo itu, kalau saya sih inginnya kegiatan ini diadakan sebulan sekali agar tidak terlalu lama”.
Ditengah-tengah penjelasan, Kiai Fayyad memberikan sebuah pertanyaan yang tak perlu dijawab, “Sejauh mana kalian yakin atas apa yang kalian jalani sekarang?”
Pertanyaan ini, ungkap Kiai Fayyad, hanya sebagai perenungan untuk meluruskan niat belajar kita disini atau jika memang salah niat, kita disuruh untuk memperbarui niat kembali.
Mudir yang juga Ketua Lembagi Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (Laziskaf) itu bercerita tentang tanaman. “Di rumah, saya punya tanaman. Tanaman ini seharusnya tumbuh ke atas, tapi salah satunya ada yang bengkok seperti orang sujud. Lalu saya ikat dan saya beri penyanggah. Ternyata lambat laun tanaman tersebut menjadi agak lurus (tegak). Lalu saya berfikir, ini pasti tentang pendidikan. Seorang anak yang sudah terlanjur tumbuh dewasa dengan bengkok, kalau tidak ada yang meluruskan pasti akan terus bengkok. Tapi kalau ada yang meluruskan lambat laun pasti akan lurus juga” cerita beliau.
Di akhir kegiatan beliau membuka sesi tanya jawab atau semacam sharing-sharing. Ada 4 mahasantri yang bertanya “mengeluhkan nasibnya”, lalu beliau menjawab sekaligus memberikan solusi.
*Nurul Makkiyah, Mahasantri Semester Lima Ma’had Aly Nurul Jadid.