Hadist menurut bahasa ialah baru. Sedangkan menurut istilah ialah sesuatu yang disandarkan pada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, ataupun ketetapan. Sedangkan ilmu hadits serta riwayat-riwayatnya termasuk dalam paling mulianya ilmu karena hadits merupakan sumber ajaran Islam nomer dua setelah al-Qur’an. Oleh karena itu, ilmu hadits termasuk ilmu yang sangat penting untuk dipelajari, diajarkan serta disebar luaskan.

Melalui ilmu hadits, kita dapat mengetahui penjelasan, hikmah serta pesan kandungan dari ayat al-Qur’an. Tak hanya itu, kita jga dapat mengetahui tingkah laku, akhlak serta kepribadian nabi melalui riwayat-riwayat yang sudah dijelaskan status kuat/tidaknya oleh para ulama.

Demi mempelajari sumber hukum Islam serta mengetahui hadits beserta seluk beluknya, maka para ulama mengkodifikasi sebuah ilmu yang menjelaskan tentang itu semua. Ilmu tersebut adalah ilmu musthalahul hadits.

Salah satu masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, yakni Alm. Dr. K.H. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, S.H. M.H.I. mengarang sebuah kitab tentang ilmu musthaluh hadits yang bernama Miftahul Bashor fi Syarhi Madzumati Maziyyati ad-Durar ‘ala Ilmi al-Atsar.

Secara lebih detail, kitab ini merupakan syarah (penjelasan) dari kitab matan Mandumah Maziyah al-Duror ala Ilmi al-Atsar yang juga merupakan karya Alm. Kiai Romzi. Sebagaimana kitab-kitab lainnya, dalam hal ini, beliau merupakan nadzim (orang yang membuat nadzam) dan juga syarih (orang yang mensyarahi/menjelaskan dari kitab asli).

Kata pengantar dalam kitab ini ditulis oleh Syaikh Alawi bin Hamid bin Muhammad selaku pengajar hadis di Hadramaut, Yaman dan juga K.H. Moh. Zuhri Zaini selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kitab yang berisi 142 halaman, 320 bait menggunakan 48 rujukan. Untuk jenis nadzam yang digunakan oleh Alm. Kiai Romzi adalah bahar rojaz ini yang terdiri dari 17 pasal. Pasal yang pertama kali beliau bahas adalah ta’rif mustolah al-hadis (definisi mustholahul hadits) yang ditutup dengan adab as-Syaikh wa at-Tholib (etika guru dan murid).

Di bagian akhir kitab, Kiai Romzi menyendirikan nadzam-nadzam yang telah disyarahi, yakni kitab maziya ad-Durar ‘ala Ilmi atsar. Sehingga kita dapat dengan mudah membaca nadzam tersebut dari awal hingga akhir tanpa harus ‘berurusan’ dengan syarah (penjelasannya).

Terakhir, dalam bagian khotimah (penutup) kitab, Kiai Romzi menjelaskan bahwa bahwa kitab ini dikarang selama dua bulan sembilan hari.

Nama Kitab : Miftahul Bashor, Mandumah Maziyah Al-Duror ala Ilmi Al-Atsar

Pengarang : Alm. Dr. K.H. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, S.H. M.H.I.

Jumlah Halaman : 142 Halaman

Jumlah Bait : 320 Bait

Tentang : Ilmu Hadits

Peresensi : Moh. Nuzfil Aqil al-Muniri

 

 

 

 

By Alfin Haidar Ali

Mahasantri Semester Akhir Ma'had Aly Nurul Jadid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?