Ma’hadAly-Senin (10/02) ini, berkisar pukul 08.00 WIB, pihak Ma’had Aly Nurul Jadid menyambut dua guru tugas dari Ma’had Aly Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo-Situbondo. Sambutan yang dilaksanakan di Musholla Al-Amiri (J) tersebut berjalan lancar dan kocak. Pasalnya, setiap sesi dari rangkaian acara tersebut dipenuhi gelak tawa.

Guru tugas pertama bernama A. Husen Fahasbu, Mahasantri Ma’had Aly Salaffiyah Syafi’iyah Sukorejo-Situbondo ini berasal dari Kabupaten Bondowoso. Ia dinyatakan lulus sejak tiga bulan yang lalu, dan saat ini sedang menjalani guru tugas di Ma’had Aly Nurul Jadid, Paiton-Probolinggo.

Ket : A. Husen Fahasbu, Guru Tugas Dari Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo-Sitobondo

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan pernah berkenalan dengan Musa’id Mudir (Musdir) Ma’had Aly Nurul Jadid, yakni ustaz Qusyairi S.E. Dimana ia bertemu dengan ustaz Qusairi saat mengikuti bahtsul masail di Lumajang.

“Saya masih ingat itu, bersama beliau berdiri di bis dari Lumajang sampai Probolinggo ketika perjalanan pulang dari Bahtsul Masail.” Ucapnya yang disambut senyum sumringah dari Mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid.

Guru tugas kedua yakni Ach. Lutfi, Mahasantri Mahasantri Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo-Situbondo ini berasal dari Ra’as-Sumenep. Ia ternyata juga mempunyai kenalan di Ma’had Aly Nurul Jadid, yakni Ustaz Suliyanto selaku wakil Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid.

Ket : A. Luthfi, Guru Tugas Dari Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo-Sitobondo

 

Dalam acara tersebut, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, Dr. KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, S.H., M.H.I., tidak dapat hadir karena sedang dalam perjalanan. “jadi pesen beliau, kalau saya sudah datang di Nurul Jadid, kedua guru tugas tersebut disuruh ke dalem.” ujar Ust. Suliyanto saat sambutan menggantikan mudir.

Dua guru tugas tersebut akan mengajar di Ma’had Aly Nurul Jadid selama dua bulan. Harapan dari ust. Suli, kedua belah pihak yang diajar dan mengajar disini dapat saling meng-istifadahi atau saling memberikan manfaat.

“semoga dapat saling memberikan manfaat, baik yang diajar maupun yang mengajar. Jangan anggap sekadar guru tugas, tapi sebagai keluarga. Jangan anggap anak kami ini, anak orang lain, tapi anak sendiri.” tambah Pria Kelahiran Pulau ra’as tersebut.

Kedua guru tugas tersebut mengaku senang ditempatkan di Nurul Jadid. Pasalnya, banyak guru  mereka yang pernah menimba ilmu di Nurul Jadid. Seperti KHR. Azaim Ibrahimy, Ustaz Hariri dan KH. Wahid Zaini.

“Dimana Kyai Wahid ini termasuk tim pendiri Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Selain itu, saya juga tau iklim pembelajaran disini dari teman dan guru saya yang pernah berpengalaman di Nurul Jadid.” Ungkap A. Husen Fahasbu Dalam Sambutannya.

 

Reporter : Alfin Haidar Ali

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?