Probolinggo – Badan Eksekutif Mahasantri (BEMS) Ma’had Aly Nurul Jadid melaksanakan kegiatan pengiriman khotib dan bilal jum’at (09/18) kemarin, di masjid Baiturrahman di Desa Grinting Paiton Probolinggo, kegiatan itu merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan dua kali dalam satu bulan oleh devisi SOSMAS, yang baru terlantik beberapa minggu lalu.
Ada banyak cara untuk berkiprah dalam masyarakat, salah satunya adalah membuat masayarakat tertarik, seperti yang dilakukan oleh utusan BEMS saat pengiriman khotib, ia membacakan khutbah dengan kalaimat yang memukau sehingga membuat para jamaah tertarik untuk mendengarkannya.
Pelatihan serupa, juga telah dilaksanakan pada kepemimpinan BEMS devisioner 2017- 2018. Dengan mengirim Ustad Efan Khairul Abdi selaku dosen Ma’had Aly Nurul Jadid dan sekaligus kepala Wilayah Al- Amiri yang memang vocal dalam hal itu dan itu semua hasil dari didikan dari Ma’had Aly Nurul Jadid sendiri.
“kegiatan ini memang menjadi kegiatan rutinitas bulanan yang dilakukan dua kali dalam sebulan “, ungkap Abd. Rahman selaku devisi SOSMAS di BEMS itu.
Pemuda kelahiran Bumi Shalawat itu juga menambah, bahwa kegiatan kali itu sudah dipersiapkan sebelum tampil tegak di masyarakat. Karena sebenarnya menurut dia, kegiatan ini merupakan salah satu hal yang penting untuk pelatihan mental bagi Mahasantri dan tak kalah penting juga untuk mengharumkan nama Ma’had Aly, umumnya PP. Nurul, Jadid dihati masyarakat.
Saat berlangsungnya kegiatan, Yusril Mahendra selaku bilal dan Wilmar shiddiq sebagai khotib, mengumandangkan dengan fashih tanpa sedikit nervous, membuat masyarakat seakan- akan terhipnotis ketika menyimaknya.
Usai sholat jumat, beberapa jamaah rehat sejanak di serambi masjid, obrolan mengalir mengenai khotib yang baru hadir di tengah-tengah mereka.
“suara imam itu benar- benar merdu, mungkin imam tadi adalah titisan Nabi Daud ya”, ungkap salah satu jamaah itu, karena bagi masyarakat, hal itu merupakan cahaya baru bagi mereka.
Selang beberapa saat takmir masjid keluar dengan serban putih di lehernya, menghampiri rombongan BEMS Ma’had Aly Nurul Jadid ,“mari kerumah” ajak pria yang sudah berkepala dua itu.
“Engghi”, jawab Wilmar pemuda kelahiran pulau dewata itu.
Perbincangan di rumah masjid semakin seru, sampai tidak terasa mendung telah mengurungi Desa Girinting,
Dalam pembicaraan yang lumayan lama, ada beberapa pesan yang disampaikan takmir masjid itu, bahwa masyarakat memang benar-benar butuh perhatian santri, karena mereka menganggap bahwa ilmu yang disampaikan merupakan hal yang baru.
“kami memang sangat butuh perhatian dari santri- santri semacam kalian, karena bagi kami ilmu yang di bagikan temen- temen santri, merupakan cahaya baru bagi kami”.
“kalau boleh setelah usai sholat jum’at kami minta di isi mauidzhah, kami bersyukur sekali jika temen- temen santri mengisinya dengan Mauidzhah” harap takmir masjid kepada SOSMAS BEMS Ma’had Aly Nurul Jadid.
Reporter Kamal : Moh. Anwari, Abdur Rahman N.A.H