MahadAly.Enje – Ahad (10/08), Mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid Semester Tiga hingga Tujuh telah melaksanakan diskusi panel yang bertempat di Mushollah Al-Amiri (J).
Kegiatan rutin mingguan pada kali ini membahas tentang bab hadats. Pada diskusi tersebut, alhamdulillah, dapat menyelesaikan satu pertanyaan, yakni :
Bagaimana hukumnya menulis al-quran sedang dirinya dalam keadaan berhadats?
Jawaban : di tafshil (diperinci)
A. Apabila Menyentuh tulisan Alquran saat menulis, semua ulama sepakat bahwa hukumnya haram. Imam Nawawi berkata;
إذا كتب المحدث أو الجنب مصحفا إذا كان يحمل الورقة أو يمسها حال الكتابة فهو حرام
“Jika orang yang hadas atau junub menulis mushaf dan membawa kertas tulisan tersebut atau menyentuhnya saat menulis, maka hal tersebut hukumnya haram.”
B. Apabila tidak sampai menyentuh al-quran, ulama berbeda pendapat.
Pertama, boleh menulis Alquran tanpa membawa dan menyentuhnya, baik dalam keadaan hadas kecil atau besar.
Kedua, haram.
Ketiga, boleh bagi orang yang dalam keadaan hadas kecil dan haram bagi orang junub atau dalam keadaan hadas besar. Dari ketiga pendapat ini, yang paling sahih adalah pendapat pertama. Imam Nawawi berkata;
وان لم يحملها ولم يمسها, ففيه ثلاثة أوجوه: الصحيح جوازه, والثاني تحريمه, والثالث يجوز للمحدث ويحرم على الجنب.
“Jika tidak membawa atau menyentuh tulisan saat menulis, maka ada tiga pendapat; pertama, boleh. Ini yang sahih. Kedua, haram. Ketiga, boleh bagi orang yang hadas kecil dan haram bagi orang junub.”
* sumber gambar : nu.online