Pada Ahad (28/05), Ma’had Aly Nurul Jadid secara perdana mengadakan tes penerimaan mahasantri baru untuk marhalah tsaniyah (M2). Kegiatan ini dilaksanakan pukul 08:00 WIB. Yang bertempat di kantor Ma’had Aly.
Tes ini merupakan tes perdana. Pasalnya, di tahun sebelumnya belum ada M2 atau Strata Dua bagi universitas negeri, karena M2 Ma’had Aly Nurul Jadid baru disahkan tahun lalu, yakni tahun 2022.
Sebanyak delapan calon mahasantri ma’had aly yang mengikuti tes M2. Salah satu diantaranya merupakan lulusan Al-Azhar Kairo yang bernama Muhmmd Nur Thoriq dan tujuh lainnya merupakan mahasantri lulusan Ma’had Aly Nurul Jadid.
Untuk materi yang tes-nya adalah baca Fathul Muin dan wawancara desain tesis. Untuk tim penguji tes baca kitab Fathul Muin, yakni KH. Hasan Basri. Sedangkan penguji wawancara desain tesis adalah Ust.
Untuk pelaksanaan tes diadakan secara dalam jaringan (daring, red) untuk calon mahasantri yang tidak bisa melaksanakan secara hadir ke ma’had aly. Serta diadakan secara luar jaringan (luring, red) untuk calon mahasantri yang bisa langsung hadir ke tempat tes yang bertempat di kantor ma’had aly.
M2 Ma’had Aly Nurul Jadid merupakan program setara dengan S2 di kampus negeri ataupun swasta yang berada di lingkungan ma’had aly. Di Ma’had Aly Nurul Jadid, pengesahan marhalah tsani dan marhalah awal terpaut waktu yang cukup lama, yaitu marhalah awal yang disahkan 2018 dan marhalah tsani yang disahkan akhir tahun 2022.
”Berbeda halnya dengan marhalah awal yang mana mahasantrinya wajib menetap di pondok, mahasantri marhalah tsani tidak wajib menetap di pondok dikarenakan kegiatan yang ada hanya dua sampai tiga kali seminggu,” tutur Ustaz Naufal selaku ketua panitia Penerimaan Mahasantri Baru (PMB).
Program marhalah Tsani merupakan cita-cita Alm. Dr. K.H. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, S.H., M.H.I. yang belum sempat disahkan pada masa beliau. Cita-cita ini baru terlaksana ketika K. Muhammad Fayyadl menjabat sebagai mudir ma’had aly.
*Nuzfil Aqil Muniri, Mahasantri Semester 3 Ma’had Aly Nurul Jadid