Persebaran madzhab Imam Syafii tidak lepas dari peran ulama-ulama setelahnya. Merekalah yang mengembangkan madzhab syafi’i hingga seperti yang kita kenal ini. Mereka juga sangat berjasa dalam menjaga ke berlanjutan madzhab. Betapa banyak madzhab yang punah karena tidak ada yang meneruskan, betapa banyak madzhab menjadi tidak kita kenal karena refensinya tidak terkodifikasi dengan baik, hingga kini, “hanya” menyisakan empat madzhab yakni Hanafi, Maliki, Hambali dan Syafi’i sendiri. Hal ini tidak lepas dari jasa para ulama’ yang dari tahun ke tahun, abad- ke abad yang terus melakukan pengembangan. Siapa saja mereka? Berikut kami ulas ringkasannya, bagi anda yang ingin mengetahui secara detail silahkan baca kitab Thabaqot as-Syafiiyah al-Kubro karya Imam As-Subki.

Perlu di ketahui bahwa sang pendiri madzhab, Imam Syafi’i hidup pada pertengahan abad ke satu (151 hijriyah) hingga awal abad ke dua (204 H). Dengan demikian, abad pertama Imam Syafi’i sendiri. Oleh karenanya pengembangan fikih Madzhab Syafi’i di mulai dari abad kedua oleh murid-murid Imam Syafi’i seperti Imam Muzani, Imam Buwaiti, Imam Robi’ Al-Murodi dan Yunus bin Abdil Ya’la. Mereka semua wafat pada abad ke-3 Hijriyah. Praktis, pengembangan abad ke -2 dan ke-3 oleh orang yang sama.

Abad ke-4 : Muncul banyak ulama’ yang menyebarkan dan mengembangkan fikih Syafi’i. Namun yang paling menonjol adalah Imam Ibnu Suraij, Imam Qoffal Kabir As-Syasyi, Abu Hamid Isfaroini, Imam Istikhori, Imam Marwazi, dll.

Abad ke -5 : Masa setelahnya tidak kalah cemerlang dari sebelumnya. Pada masa ini, muncul nama-nama beken semisal Imam Mawardi, Imam Abu Ishaq as-Syirazi, Abu Muhammad Al-Juwaini dan putranya Imam Haromain, Qodi Husain, Imam Qoffal Shagir Al-Mawarzi, Imam Ibnu Sibagh, Imam Mutawalli dan lain sebagainya.

Abad ke-6 : Pada masa ini, di wakili oleh Hujjatul Islam, Imam Ghazali at-Thusi, Imam As-Syasyi, Imam Baghawi, dan Imam Imroni.

Abad ke-7 : Merupakan abad di mana Madzhab Syafi’i masuk kepada periode tahrir (perbaikan dan tarjih). Dimana pada kurun ini melahirkan dua Imam besar (Syaikhan) Imam Nawawi dan Imam Rofi’i, selain mereka masih banyak ulama’ -ulama yang berperan, antara lain Ibnu Sholah, Imam al-Quzwaini, Imam Izzuddin bin Abdis Salam, Imam Ibnu Daqiq al-Aid, Ibnu Farkah dll.

Abad ke-8 : Pada abad ini, muncul nama-nama Imam yang tidak asing bagi pengkaji kitab salaf seperti Imam Ibnu Rif’ah, Taqoyuudin as-Subki, Imam al-Qomuli, Imam Isnawi, Imam Adra’i, Imam Bulqini, Ibnu Mulqin, Imam Zarkasyi dan lain sebagainya.

Abad ke-9 : Kalau anda, pernah mengkaji nadhom zubad, maka anda pasti tidak asing dengan nama Ibnu Ruslan, kerena beliaulah yang mengarangnya. Iya, Ibnu Ruslan hidup pada abad ke -9 bersama Waliu al-Iraqi, Ibnu Muzajjad, Jalal al-Mahalli, Ibnu Muqri’, Imam al-Faqhisi, dll.

Abad ke -10: Ulama’ yang mengemuka pada masa ini adalah Ibnu Hajar Al-Haitamy, Syekh Zakariya al-Ansori, Imam Khotib as-Syarbini, Imam Syihab ar-Ramli, Samsi Ar-Ramli, Imam Jalal as-Suyuti, Ibnu Ziyad dan lain sebagainya.

Abad ke -11 : Ada Imam Burhan al-Birmawi, Imam Ali Syibromili, Imam Rosyidi dan lainnya.

Abad ke -12 : Tidak banyak ulama’ syafi’iyah yang menonjol pada abad ini, meskipun begitu masih ada Imam Muhammad al-Kurdi dan Sulaiman Jamal.

Abad ke-13 : pada masa ini muncul banyak ulama’ yang mengarang kitab kitab fikih antara lain: Imam Bajuri pengarang Hasyiah Bajuri, Imam Syarqowi pengarang Hasyiah Syarqowi, Imam Bujairomi pengarang kitab Hasyiah Bujairomi, Abdullah bin Husain Balfaqih dan lain sebagainya.

Abad ke -14: Abad keempat belas hingga sekarang masih berlanjut. sekarang ini masih pertengahan abad ke-14. Namun meski demikian telah muncul nama-nama ulama’ yang mencurahkan hidupnya untuk mengembangkan Madzhab Syafi’i. Mereka adalah: Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan, Syekh Bakri Syatta, Sayyid Alwi Ahmad assegaf, Abdullah bin Umar As-Syatiri, Abu Bakar bin Ahmad Khotib dan lain sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Demikian ringkasan ulama’ -ulama’ madzhab syafi’i dari masa-ke masa. semoga, generasi kita melahirkan ulama sekaliber mereka.

Referensi: Kitab Taqrirat

*Ach. Qusyairi, S.E.

Dosen Ma’had Aly Nurul Jadid

By

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat
1
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu ?